Makalah Pengaruh Cahaya Terhadap Kedalaman dan Warna Air (Pantai Pandawa)




KARYA TULIS ILMIAH
STUDY TOUR SMA NEGERI  1 BANJARBARU
“PENGARUH CAHAYA TERHADAP AIR LAUT”
(PANTAI PANDAWA, BALI)
TAHUN 2015/2016


   DISUSUN OLEH :
               NAMA                                                                   NIS
·     Ahmad Rizky Noor Adhidha                                       (8878)
·     Anindita Wikanti Ningtyas                                          (8881)
·     Faishal Muhammad Arrosyad                                     (8888)
·     Haikal Alfahrezi                                                            (8891)        
·     Liza Hazanatul Fitri                                                     (8895)
·     Muhammad Guntur Akbar                                         (8861)
·     Muhammad Geraldy Isfandyari                                 (8860)


JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
SMA NEGERI 1 BANJARBARU
JL.KERUING NO. 3 BANJARBARU, TELP  (0511) – 4772126

Text Box: i
Text Box: i
 

LEMBAR PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH
STUDY TOUR SMA NEGERI  1 BANJARBARU
“PENGARUH CAHAYA TERHADAP AIR LAUT”
(PANTAI PANDAWA, BALI)
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Banjarbaru, 30 Januari 2016

Disusun oleh :



1.      A.Rizky Noor Adhida
NIS : 8878

2.      Anindita Wikanti Ningtyas
NIS : 8881

3.      Faishal M. Arrosyad
NIS : 8888

4.      Haikal Alfahrezi

5.      Liza Hasanatul Fitri
NIS : 8895

6.      M. Guntur Akbar
NIS :8861

7.      M. Geraldy Isfandiary
NIS :8860

NIS : 8891



Mengetahui,                                                                          Mengetahui,

Pembimbing I



Maimunah, S.Pd
NIP 19680522 199101 2 001

 Pembimbing II



            Hairiyah, S.Pd
            NIP 19701209 200701 2 009



                                                            Menyetujui,
Kepala SMAN 1 Banjarbaru




EksanWasesa, S.Pd ;M.M.Pd
Text Box: iiText Box: iiNIP 19630929 198703 1 007



KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan sebuah KaryaTulisIlmiah yang berjudul “PENGARUH CAHAYA TERHADAP AIR LAUT”. Shalawat serta salam juga tidak lupa selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, kerabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Penyusunan makalah ini selain betujuan untuk mengerjakan tugas study wisata yang diberikan sekolah, juga sebagai syarat mengikuti ujian sekolah pada kelas XI. Dalam penulisan makalah ini, tentu terdapat pihak-pihak yang ikut membantu secara moril maupun materil. Oleh karena itu kami ingin berterima kasih kepada :
1.      BapakEksan Wasesa, S.Pd M. M.Pd, selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Banjarbaru, atas bantuan dan arahannya selama kami mengikuti study wisata
2.      Bapak Syahrani, S.Pd, selaku wakil kepala sekolah kesiswaan SMA Negeri 1 Banjarbaru, atas dukungannya selama kami mengikuti study tour,
3.      Bapak/ibu guru pendamping yang telah mendampingi kami selama mengikuti study tour,
4.      Teman-teman kelas XI yang telah banyak memberi masukan dan motivasi selama dalam mengikuti study tour.
Kami menyadari bahwa KaryaTulisIlmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan sehingga akan lebih baik kedepannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi kami sendiri dan para pembaca pada umumnya. Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih selalu memberi keselamatan bagi kita semua.                                      
                                                                                                                                                                                                                                                Banjarbaru, 30 Januari 2016
                                   

Penyusun





Text Box: iii
 




                                                DAFTAR ISI                           

HALAMAN SAMPUL…………………………………………………..………………...             i
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………...……………………….......             ii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………. iii
DAFTAR ISI …………..…………………………………………………………………...iv

BAB I  PENDAHULUAN ………………………………………………………………...            1
1.1  Latar Belakang ……………..………………………………………………….......  1
1.2  Rumusan Masalah ……………………...…………………………………….…..... 1
1.3  Tujuan Penelitian …………...………………………………………………........... 1

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………………..           2
2.1   Letak Geografis Pantai Pandawa …………………….……..................................... 2
2.2   Objek Wisata Pantai Pandawa ….……………………………………………......... 2
2.3   Pengaruh Cahaya Terhadap Warna dan Lapisan Kedalaman Laut............................3
2.4   Gambar (Terlampir) ………………………………………………………..............  6

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………..            7
3.1  Kesimpulan ………………………………………………………………………... 7
3.2  Saran ………………………………………………………………………………. 7
LAMPIRAN – LAMPIRAN..……………………………………………………………....           v
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................vi



 BAB IText Box: iv
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Sebagai siswa sekolah menengah atas tentunya kami memiliki pelajaran tentang pengaruh cahaya terhadap warna air laut. Kami  membuat Karya Tulis Ilmiah ini sebagai laporan serta pembelajaran kami dalam hasil study tour yang telah terlaksana selama kurang lebih tujuh hari dan mengunjungi berbagai tempat salah satunya Pantai Pandawa yang berlokasi di Bali.
Pantai pandawa adalah sebuah pantai yang baru di temukan dengan air yang biru dan pasir yang putih dengan tebing-tebing yang tinggi mengilingi pantai.
Pada kesempatan kali ini kami akan menjelaskan tentang pengaruh cahaya terhadap air laut dan kami akan mengambil objek penelitian kami yaitu pantai pandawa.
Selain untuk bahan laporan, kami untuyk membuat laporan ini sebagai bahan belajar kami untuk menyusun karya tulis ilmiah.

1.2              Rumusan Masalah
Apa saja warna laut di Indonesia dan apa yang menyebabkan terjadinya perubahan warna pada pantai?
Text Box: iv
 


1.3              Tujuan Penelitian
2.                  Mengetahui penyebab dari perubahan warna air laut
3.                  Mengetahui penyebab perbedaan warna air pantai di Indonesia.


Text Box: 1Text Box: iv                
BAB II
PEMBAHASAN

2.1        Letak Geografis Pantai Pandawa
Pantai Pandawa Bali merupakan salah satu kawasan objek wisata yang berada di Bali tepatnya di Desa Kutuh, Kecamatan Kutu Selatan, Kabupaten Badung. Pantai Pandawa juga sering dikenal dengan nama Pantai Kutuh, dan kadang juga disebut sebagai pantai rahasia (Secret Beach) karena letaknya berada dibelakang tebing
Saat anda menyambangi pantai ini, terdapat tebing-tebing tinggi yang ditumbuhi dengan semak belukar. Dulunya akses jalan untuk menuju pantai Pandawa cukup sulit, namun karena pantai ini memiliki keindahan yang sangat mempesona mata pengunjung maka pemerintah setempat membuat atau membuka akses berupa jalan sepanjang kurang lebih 1,5 km. Akses jalan yang dibuat cukup unik dan terlihat megah karena jalannya diapit dengan tebing-tebing yang tinggi.

2.2        Objek Wisata Pantai Pandawa
Selain tebing-tebing yang tinggi, kalian juga akan mendapati patung-patung pewayangan lima pandawa yaitu patung Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa. Kelima patung tersebut akan kita dapati saat memasuki kawasan Pantai Pandawa. Kelima patung itu pula dipasang didalam tebing-tebing, sehingga pengunjung yang datang akan melihat berjejer kelima patung-patung tersebut secara berurutan.
Text Box: 2Hal yang menarik lainnya yang bisa kalian dapati di Pantai Pandawa yaitu dengan pesona pantainya itu sendiri. Keindahan pantai pandawa tidak perlu diragukan lagi, sejak akses jalannya yang telah dimudahkan kini pantai ini sering diramaikan oleh pengunjung, baik itu wisatawan domestik maupun mancanegara. Suara deru air ombak disertai dengan hamparan pasir putih yang mempesona menjadikan pantai ini layak dijadikan menjadi tempat liburan anda dan juga
3
 
keluarga.
Berbagai aktifitas yang bisa kalian lakukan di Pantai Pandawa ini. Anda bisa berenang atau berduduk santai dipinggiran pantai sambil menikmati minuman air kelapa segar disertai dengan sajian jagung bakar. Ataukah anda juga bisa berjalan-jalan sambil melihat bagaimana para petani rumput laut sedang bekerja dalam membudidayakan rumput laut. Pembudidayaan rumput laut sudah lama dilakukan oleh masyarakat setempat sejak tahun 1980-an hingga sekarang. Dan kini hasil pembudidayaan tersebut telah melakukan kerjasama dengan negara-negara lain seperti Amerika dan Denmark

2.3                  Pengaruh Cahaya Terhadap Warna dan Lapisan Kedalaman Laut
Cahaya matahari merupakan gabungan cahaya dengan panjang gelombang dan spektrum warna yang berbeda-beda (Sears, 1949; Nybakken, 1998; alpen,1990). Bagian-bagian yang berbeda spektrum tampak menimbulkan warna yang berbeda. Panjang gelombang untuk warna-warna  yang berbeda juga berbeda.
Cahaya matahari terdiri dari tujuh warna (merah, oranye, kuning, hijau, biru, nila, violet). Masing-masing warna memiliki panjang gelombang masing-masing. Hal ini berpengaruh pada kemampuan cahaya untuk menembus air.

Panjang Gelombang
Warna
400 – 440 nm
Violet
440 – 480 nm
Biru
480 – 560 nm
Hijau
560 – 590 nm
Kuning
590 – 630 nm
Oranye
630 – 700 nm
Merah
Tabel 1. Panjang gelombang Dari Cahaya Tampak (visible light)

Cahaya warna merah mampu terserap pada kedalam kurang dari 20 meter, lebih dari itu warna merah tidak lagi nampak. Disinilah muncul kegelapan warna merah. Sebagai contoh, ada seorang penyelam yang terluka dan berdarah di
4
 
kedalaman 25 meter maka darah yang terlihat bukan lagi berwarna merah melaikan warna hitam. Ini dikarenakan warna merah sudah tidak mampu menembus kedalaman tersebut.
Cahaya warna oranye terserap pada kedalaman sekitar 30 meter, setelah ada kegelapan warna merah maka dibawahnya ada kegelapan warna oranye. Cahaya warna kuning dapat terserap pada kedalam sekitar 50 meter. Cahaya warna hijau dapat terserap pada kedalaman sekitar 100 meter. Pada kedalaman 200 meter cahaya warna biru terserap dan begitu seterusnya.
Dengan demikian, terciptalah kegelapan warna cahaya matahari di lautan secara berlapis-lapis, yang disebabkan air menyerap warna pada kedalaman yang berbeda-beda. Kegelapan di laut dalam semakin bertambah seiring kedalaman laut, hingga didominasi kegelapan pekat yang dimulai dari kedalaman lebih dari 200 meter. Lalu cahaya tidak dapat masuk sama sekali pada kedalaman mulai dari 1000 meter dan kegelapannya berlapis-lapis. Tembusan cahaya berbanding terbalik dengan bertambahnya kedalaman.
Plankton, biota laut lainnya serta zat organic terlarut yang dalam istilah Jerman disebutgelbstoff. Materi – materi inilah yang menyebabkan penyerapan cahaya matahari sehingga hanya menyisakan warna “dark blue” pada lautan. Selain penyerapan atau adsorpsi cahaya, warna laut juga disebabkan oleh penghamburan cahaya oleh makhluk – makhluk mikro di laut seperti fitoplankton (tumbuhan sangat kecil) dan zooplankton (hewan sangat kecil). Semua faktor tersebutlah yang menyebabkan warna laut menjadi biru cerah kehijauan di daerah perairan laut tropis termasuk di Indonesia. Cahaya matahari yang berlimpah dan iklim panas sangat baik bagi pertumbuhan plankton, dan hal ini lebih menguatkan lagi untuk pembentukan warna cerah kehijauan di laut. Pantulan dari langit sebenarnya juga berperan tetapi hanya berperan kecil.
Air yang jernih tampak berwarna biru karena, panjang gelombang yang pendek (seperti biru) lebih sedikit diserap dan lebih banyak dihamburkan. Tetapi kita tidak dapat melihat warna biru pad air di dalam gelas karena lapisan air yang terdapat di segelas air tidak cukup untuk untuk menyerap warna cahaya yang diterima.
v  
5
 
Lapisan Kedalaman Laut
         Zona Euphotic
Merupakan zona yang berhubungan langsung dengan cahaya pada lapisan ini cahaya yang masuk pada kedalaman air cukup untuk dipakai proses fotosintesis. Kedalaman cahaya ini dipengaruhi oleh musim dan kekeruhan. Zona ini berada pada permukaan hingga kedalaman dimana intensitas cahaya jatuh ke satu persen dari permukaan. Kedalaman pada zona ini sangat bervariasi, pada danau yang keruh zona ini hanya beberapa centimeter saja dan bisa mencapai 200 meter pada laut terbuka.  Sekitar 90% kehidupan biota brada pada zona ini.

         Zona Disphotic
Zona ini membentang dari dasar zona euphotic hingga 200 m. Walaupun terdapat cahaya pada zona ini namun cahaya yang masuk tidak cukup untuk fotosintesis. Zona euphotic dan zona disphotic bertepatan dengan zona epipelagis.

         Zona Aphotic
Zona ini merupakan zona terdalam di laut. Pada lapisan ini cahaya tidak dapat masuk sama sekali. Lapisan laut yang gelap ini disebut juga zona tengah malam. Zona aphotic sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti tidak ada cahaya. Kedalaman zona ini dipengaruhi oleh kekeruhan atau kejernihan air. Pada air yang jernih kedalamannya bisa lebih panjang dibandingkan dengan air yang keruh. Rata-rata kedalaman laut sekitar 13000 kaki atau 4000 meter. Pada zona ini setiap meningkatnya kedalaman tekanan semakin bertambah dan suhu semakin menurun mendekati beku. Zona aphotic dibagi menjadi dua yaitu bathyal dan abyssal. Zona bathyal memanjang dari kedalaman 1000 hingga 4000 meter dibawah permukaan laut. Terletak diantara mesopelagic dan abyssopelagic. Suhu rata-rata pada kedalaman ini sekitar 4 derajat celcius. contoh mahluk yang hidup di zona bathyal yaitu, cumi-cumi, paus besar, gurita, spons, branchiopoda, bintang laut.
Zona abyssal meluas dari 2000 meter kebawah. Pada zona ini tidak terdapat cahaya, sehingga tidak dapat berlangsung fotosintesis sehingga tidak
6
 
terdapat tanaman dan organismefotosintesis lainnya. Contoh makhluk yang hidup di zona ini yaitu cumi-cumi raksasa, black swallower, tripod fish, angeler fish. Pada zona ini suhu bisa mencapai 2 – 3 derajat celcius dan miskin nutrisi.
Dibawah zona abyssal adalah zona hadal jarang dihuni dan diatas abysal adalah bathyal ketiganya termasuk pada wilayah laut dalam. Di atas kontinental masing-masing ada zona euphotic dan disphotic. Zona bathyal sebagian terletak pada disphotic dan sebagian di aphotic.

2.4          Gambar-gambar (Terlampir)














BAB III
PENUTUP

3.1         Kesimpulan
              Kesimpulan dari karya tulis ilmiah yang kami buat adalah Cahaya matahari merupakan gabungan cahaya dengan panjang gelombang dan spektrum warna yang berbeda-beda (Sears, 1949; Nybakken, 1998; alpen,1990). Bagian-bagian yang berbeda spektrum tampak menimbulkan warna yang berbeda. Panjang gelombang untuk warna-warna  yang berbeda juga berbeda.

3.2         Saran
                 Pada kesempatan berikutnya diharapkan pengolahan data dilakukan dengan lebihakurat dan profesional sehingga tidak terjadi kesalahan analisa pada makalah yang dibuat. Diharapkan kejelasan mengenai materi, pembimbing, dan hal non-teknis saat studi wisata pada tahun-tahun kedepan.







https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUzTN_ehUVq8jfKxTqcZ8LPxkxdAUMp5e6w1qjMVdnFAuU5Q9UFufKTLv6T85FjNVM090TIgORqOHom0MOwOiwvdE17yB16fDkT-zyKpQv64UchFafgNVTyVAOwdE1KOItDcFol8Qmoz4/s1600/patung-di-pantai-pandawa-bali.jpg,https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLrjPcXMKgvywgMxOgpEa9IXrpbpgQgZsL01qxMvttF_eSwsS_dnX48-HgUOFtqz-F7s2UvdeS3YtQxQllIsQNqILjyMiUU-G_JEYJAfOdxyK2UkB9Y1r9VVB_GpCzc12jBqY6fiC9eXU/s1600/pantai-pandawa-bali.JPG
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGKdw6cMOsGyQGOVJEmZtQ7n8QunNv5ewsLVlEo_7Nxu-NtjYVEfLNckuKC2PIYhI5d-YsKwVo4RhRMGfJ9VZaQuoHFwNDZ1wn8o4c6Qo6s2gDPQbSL-12wPa3Fd35W6XDH5NeP4i131ad/s320/spectral_light_absorption.gif
 











Gambar 2.2 Foto Pada Tebing Pantai Pandawa

 
Gambar 2.1 Proses Perubahan Warna pada air laut

 
Gambar 3.1 Berfoto di pesisir Pantai Pandawa


 
 

















vi
 
v
 
 

Comments

Popular Posts